Dear God,
We Want to Be The Sun or The Moon more than The Star

Ya Tuhan, Jadikanlah kami seperti Matahari, seperti Bulan dan seperti Bintang-Bintang


Terima kasih atas kunjungan anda!




Senin, 07 Juli 2014

KUMPULAN HADIST NABI



Berpegang Teguh Pada Al Qur’an Dan Sunnah
Rasulullah saw bersabda, “Aku tinggalkan dua perkara yang apabila kalian berpegang teguh pada keduanya maka tidak akan sesat selama-lamanya yaitu Kitabullah dan Sunnahku. Keduanya tidak akan berpisah sehingga mendatangiku di surga.” (HR. Hakim)
Keutamaan Al Qur’an
Dari Umar bin Khaththab ra, bahwa Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya dengan al Qur’an ini Allah mengangkat derajat beberapa kaum dan merendahkan beberapa kaum yang lain.” (HR. Muslim)
Dari Abu Musa Al Asy’ari ra, dia berkata : “Rasulullah saw bersabda : ‘Perumpamaan seorang mukmin yang membaca Al Qur’an adalah bagaikan buah utrujah, aromanya wangi dan rasanya enak. Dan pereumpamaan orang mukmin yang tidak memaca Al Qur’an adalah bagaikan buah kurma, tidak ada aromanya tetapi rasanya manis. Sedangkan perumpamaan orang munafiq yang membaca Al Qur’an adalah bagaikan bunga raihanah, aromanya wangi namun rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafiq yang tidak membaca Al Qur’an adalah buah hazhalah, ia tidak memiliki aroma dan rasanya pahit.’” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Al Bara Ibn Azib ra, dia berkata, “Ada seorang laki-laki membaca surat Al Kahfi, di sisinya ada seekor kuda yang diikat dengan dua buah tali, tiba-tiba ada awan yang menaunginya, awan itu terus mendekat dan kudanyapun berlarian karenanya. Maka ia mendatangi Nabi saw, ia menceritakan hal itu pada beliau, lalu beliau bersabda, ‘Itu adalah al Sakinah yang turun karena Al Qur’an.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jangan Membuat Allah Murka
Dari Aisyah ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Siapa saja berusaha menyenangkan manusia dengan membuat Allah murka, Allah bakal menyerahkan dirinya kepada manusia. Siapa saja yang membuat manusia marah dengan keridhaan Allah, niscaya Allah mencukupi dirinya sehingga dia tidak memerlukan pertolongan manusia.” (HR Tirmidzi dan Abu Nu’aim)

Akhlak Orang Beriman

Rasulullah saw bersabda, “Sungguh mena’jubkan urusan orang beriman, segala urusannya baik dan itu tidak terjadi kecuali orang beriman. Jika diuji kemudahan, dia bersyukur maka itu baik untuk orang beriman. Dan jika diuji kesusahan mereka bersabar, dan itu baik untuk orang beriman.” (HR. Muslim)
Dari Ibnu Mas’ud ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya seorang mukmin melihat dosa-dosanya seolah-olah duduk di bawah gunung. Dia selalu takut kejatuhan gunung. Dan sesungguhnya orang yang durhaka akan melihat dosanya laksana lalat yang hinggap pada hidungnya, lantas masuk ke lobangnya dengan tangannya akhirnya terbang lagi.” (HR. Bukhari)

Dzikrillah
Sahabat berkata, “Ya. Rasulullah, sesungguhnya syariat Islam begitu banyak sehingga memberatkanku. Beritahukanlah kepadaku suatu amalan yang dapat aku lakukan dengan baik.” Rasulullah saw menjawab, “Hendaklah lisanmu senantiasa basah dengan dzikrillah.” (HR. Tirmidzi)

Pintu Surga
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa membelanjakan dengan sepasang dari harta bendanya di jalan Allah maka ia akan dipanggil dari semua pintu surga, dan surga itu ada delapan pintu. Maka jika yang bersangkutan termasuk yang mendirikan shalat, maka dia akan dipanggil dari pintu shalat. Dan bagi yang mengerjakan puasa, maka akan dipanggil dari pintu puasa. Dan barangsiapa yang suka bersedekah maka yang bersangkutan akan dipanggil dari pintu sedekah. Dan barangsiapa yang pernah berjihad, maka ia akan dipanggil dari pintu jihad.” (HR. Bukhari-Muslim)

Senantiasa Berbuat Baik
Rasulullah saw bersabda, “Janganlah kamu menjadi orang-orang yang mengatakan kalau orang lain berbuat kebaikan, kami pun akan berbuat kebaikan dan kalau mereka berbuat zalim kami pun akan berbuat zalim. Tetapi teguhkanlah dirimu dengan berprinsip, kalau orang lain berbuat kebaikan kami akan berbuat kebaikan pula dan kalau orang lain berbuat kejahatan kami tidak akan melakukannya.” (HR. Tirmidzi)

Orang Bangkrut
Rasulullah saw bersabda, “Tahukah engkau yang bangkrut itu? Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku ialah (orang) yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan puasa, shalat dan zakat, tetapi dia pernah mencaci-maki orang ini dan menuduh orang itu berbuat zina. Dia pernah memakan harta orang itu lalu dia menanti orang ini menuntut dan mengambil pahalanya (sebagai tebusan) dan orang itu mengambil pula pahalanya. Bila pahala-pahalanya habis sebelum selesai tuntutan dan ganti tebusan atas dosa-dosanya maka dosa orang-orang yang menuntut itu diletakkan di atas bahunya lalu dia dihempaskan ke api neraka." (HR. Muslim).

Shalawat Nabi
Rasulullah Saw telah bersabda: “Barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku sekali, Allah akan memberikan balasan shalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim)
Rasulullah Saw telah bersabda: “Janganlah kamu menjadikan kuburanku sebagai hari raya, dan bacalah shalawatmu kepadaku, sesungguhnya bacaan shalawatmu akan sampai kepadaku, di mana saja kamu berada.” (HR. Abu Daud dan Ahmad)
Rasulullah Saw telah bersabda: “Tidaklah seseorang mengucapkan salam kepadaku kecuali Allah mengembalikan ruhku kepadaku sehingga aku membalas salam(nya).” (HR. Abu Daud)
Rasulullah Saw telah bersabda: “Sesungguhnya Allah mempunyai para malaikat yang senantiasa berkeliling di bumi yang akan menyampaikan salam kepadaku dari umatku.” (HR. Nasa’i dan Hakim)
Rasulullah Saw telah bersabda: “Sesungguhnya manusia yang paling utama di sisiku kelak pada hari kiamat adalah mereka yang paling banyak membaca shalawat kepadaku.” (HR. Tirmidzi)
Rasulullah Saw telah bersabda: “Orang yang bakhil adalah orang yang apabila aku disebut, dia tidak membaca shalawat kepadaku.” (HR. Tirmidzi)

Membanggakan Kedudukan Dan Mencela Nasab
Rasulullah saw bersabda, “Empat perkara jahiliyah yang terdapat pada umatku. Mereka tidak meninggalkannya, yakni membanggakan kedudukan dan mencela nasab (asal keturunan).” (HR. Muslim).

Azab Paling Keras
Rasulullah saw bersabda, “Orang yang azabnya paling keras di hari kiamat adalah orang alim yang Allah tidak memberi manfaat pada ilmunya.” (HR. At-Thabrani dan Al-Baihaqi).

Membicarakan Orang Yang Telah Mati
Rasulullah saw bersabda, “Janganlah kamu mengatakan tentang mereka yang mati di antaramu kecuali dengan baik. Jika mereka termasuk orang-orang ahli surga, maka kamu termasuk orang-orang yang berdosa. Dan jika mereka termasuk penduduk neraka, maka cukuplah siksaan di dalamnya buat mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Tidak Boleh Dengki Kecuali Kepada Dua Orang
Rasulullah saw bersabda, “Tidak boleh iri kecuali kepada dua orang. Yaitu orang yang diberi harta oleh Allah, kemudian memenangkannya atas kerakusannya di jalan yang benar. Dan orang yang diberi hikmah oleh Allah, kemudian memutuskan persoalan dengannya, dan mengajarkannya." (HR. Bukhari).

Dzikir Setelah Shalat

Dari Anas bin Malik ra, bahwasanya Ummu Sulaim pergi mendatangi Rasulullah saw, lalu ia berkata: “Ajarilah aku beberapa kalimat yang aku bisa ucapkan setelah shalatku.” Rasulullah saw menjawab, “Bertakbirlah (Allahu Akbar) sepuluh kali, bertasbihlah (Subhanallah) sepuluh kali dan bertahmidlah (Alhamdulillah) sepuluh kali, kemudian mohonkanlah apa-apa yang kamu inginkan, niscaya Allah akan berkata : ‘Ya, ya permohonanmu akan Kukabulkan.’” (HR. At- Tirmidzi dan Hakim).
****Sumber: Shahih Hadits Qudsi dan Syarahnya 1; Syaik Zakaria ‘Umairat;Pustaka Imam Asy Syafii;2010.

Keutamaan Bershalawat Kepada Rasulullah SAW
Dari Abu Thalhah al Anshari ra, bahwasanya pada suatu hari, Rasulullah saw datang dengan kegembiraan tersirat di wajahnya. Kami berkata : “Sungguh, kami melihat kegembiraan terpancar dari wajah engkau." Rasulullah saw menjelaskan : ‘Sesungguhnya Malaikat datang kepadaku. Lalu ia berkata : ‘Hai Muhammad, Rabbmu berkata : ‘Sukakah kamu apabila salah seorang umatmu bershalawat kepadamu, maka Aku akan bershalawat (memberi rahmat) untuknya sepuluh kali; dan apabila ia bersalam kepadamu, maka Aku akan bersalam (memberi keselamatan) untuknya sepuluh kali.’” (HR. Ahmad dan Nasa’i)
****Sumber: Shahih Hadits Qudsi dan Syarahnya 1; Syaik Zakaria ‘Umairat;Pustaka Imam Asy Syafii;2010.

Iman Kepada Qadar atau Takdir Allah
Dari Umar bin Khaththab ra, ia berkata : “Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda : ‘Sesungguhnya Allah telah menciptakan Adam, lalu mengusap punggungnya dengan tangan kanan-Nya, maka keluarlah darinya keturunannya. Selanjutnya, Allah berfirman: ‘Aku menciptakan mereka untuk menjadi penduduk Surga, dan mereka di dunia akan mengerjakan amalan ahli Surga.’ Kemudian Allah mengusap lagi punggung Adam dan mengeluarkan darinya keturunan yang lain. Lalu Allah berfirman: ‘Aku menciptakan mereka untuk menjadi penghuni Neraka, dan mereka di dunia akan beramal dengan amalan penduduk Neraka.’ Setelah itu ada seorang laki-laki bertanya: ‘Wahai Rasulullah, lalu apa gunanya kita beramal jika kesudahannya sudah ditentukan?’ Beliau menjawab: ‘Sesungguhnya Allah, apabila menciptakan seorang hamba untuk dijadikan sebagai penduduk Surga, maka Dia akan menjadikannya beramal dengan amalan penduduk Surga sehingga meninggal dunia dalam keadaan beramal dengan amalan penduduk Surga, lalu ia pun dimasukkan oleh Allah ke dalam Surga. Dan apabila Allah menciptakan seorang hamba untuk dijadikan sebagai penduduk Neraka, maka Dia akan menjadikannya beramal dengan amalan penduduk Neraka sampai ia meninggal dunia dalam keadaan beramal dengan amalan penduduk Neraka, lalu Allah memasukkannya ke dalam Neraka.’” (HR. At- Tirmidzi, Abu Dawud, Malik dan Ahmad)
****Sumber: Shahih Hadits Qudsi dan Syarahnya 1; Syaik Zakaria ‘Umairat;Pustaka Imam Asy Syafii;2010.

Kisah Nabi Ayyub as
Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi saw, beliau bersabda: “Tatkala Ayyub as mandi tanpa busana, sekumpulan belalang emas jatuh di atasnya. Ia mengumpulkan seluruh belalang tersebut dengan menggunakan pakaiannya. Lalu Rabbnya menyeru kepadanya: ‘Wahai Ayyub! Bukankah Aku telah mencukupkanmu dari apa yang kamu lihat?’ Ayyub berkata: ‘Benar, ya Rabbku, Engkau telah mencukupkanku. Namun aku tidak pernah merasa cukup dari berkah-Mu.’”(HR. Bukhari)
****Sumber: Shahih Hadits Qudsi dan Syarahnya 2; Syaik Zakaria ‘Umairat;Pustaka Imam Asy Syafii;2010.

Keharaman Bunuh Diri
Dari Jundub bin Abdullah, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Dahulu ada seorang laki-laki dari umat sebelum kalian mengalami luka parah pada tubuhnya. Namun ia tidak sabar menahan rasa sakitnya. Maka ia mengambil sebilah pisau, lalu mengiris tangannya dengan pisau tersebut. Darah pun tidak berhenti mengalir darinya hingga ia mati. Allah ta’aala berfirman: ‘Hamba-Ku mendahului-Ku dengan menyegerakan kematiannya, maka Aku mengharamkan Surga atasnya.”(HR. Bukhari)
****Sumber: Shahih Hadits Qudsi dan Syarahnya 2; Syaik Zakaria ‘Umairat;Pustaka Imam Asy Syafii;2010.

Adab Doa Bagi Orang Tua
Apabila seorang meninggalkan doa bagi kedua orang tuanya maka akan terputus rezekinya. (HR. Ad- Dallami )
Rasulullah saw bersabda, “Janganlah mengabaikan (membenci dan menjauhi) orang tuamu. Barangsiapa mengabaikan orang tuanya maka dia kafir.”(HR Muslim)

Orang Menjengkelkan
Abi bin Abi Thalib ra berkata, “Yang paling menjengkelkanku adalah dua orang. Orang berilmu tapi jahat, orang bodoh tapi rajin beribadah. Yang pertama membuat jauh manusia karena kejahatannya, dan yang kedua menipu manusia karena ibadahnya.”

Shalat Isya Dan Shalat Shubuh
Dari Ustman ra, bahwasannya Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa mendirikan shalat Isya dengan berjamaah, maka ia bagaikan shalat separuh malam dan barangsiapa shalat shubuh berjamaah maka ia bagaikan shalat semalam suntuk.” (HR. Muslim).
Rasulullah saw juga bersabda, “Sesungguhnya shalat yang terberat bagi orang-orang munafik adalah shalat Isya dan shalat Shubuh, jika mereka mengetahui pahalanya, niscaya mereka mendatanginya kendatipun dengan merangkak." (HR. Bukhari dan Muslim).

Definisi Taqwa
Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang bertaqwa, yaitu orang-orang yang berinfaq, baik di waktu lapang maupun sempit, dan yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan. (QS Al Imran 133-134)

Definisi Iman
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda, “Iman itu mempunyai enam atau tujuh puluh cabang. Yang paling utama adalah ucapan Tidak ada Tuhan selain Allah dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Sedangkan malu adalah cabang dari iman." (Muttafaq Alaih).

Turunnya Al Qur’an
Dari Ibnu Abbas, berkata, “Allah menurunkan Al Qur’an keseluruhannya secara sekaligus dari Lauh Mahfudh ke Baitul Izzah (langit pertama) pada malam lailatul qadar. Kemudian diturunkan secara berangsur-angsur kepada Rasulullah saw sesuai dengan konteks berbagai peristiwa selama 23 tahun." (Tafsir Ibnu Katsir 8/441)
****Sumber: Majalah Islam Nikah Edisi Khusus Bulan Oktober-November 2006

Rahmat Bagi Orang Yang Mudah dalam hal Jual Beli
Rasulullah saw bersabda, “Semoga Allah merahmati (mengasihi) orang yang mudah apabila menjual dan bila membeli serta bila menagih hutang.” (HR. Bukhari).

Manfaat Membaca Al Qur’an
Dari Abu Umamah bahwasannya Rasulullah saw bersabda, “Bacalah Al Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya.” (HR. Muslim).

Kedudukan Rasulullah Saw Pada Hari Kiamat
Rasulullah saw bersabda, “Aku adalah kepala dari umat manusia dan aku tidak menyombong. Akulah yang pertama kali dikeluarkan dari bumi kiamat, akulah yang pertama kali memberi syafaat dan yang diberi syafaat. Pada tanganku ada bendera yang terpuji yang dibawahnya adalah nabi Adam as lalu yang dibawahnya. ” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
**** Makna Kata “Muttafaq ‘Alaih” : Maksudnya adalah hadits tersebut disepakati oleh kedua Imam hadits, yaitu al-Bukhari dan Muslim, yakni kesepakatan mereka berdua atas keshahihannya, bukan kesepakatan umat Islam. Hanya saja, Ibn ash-Shalâh memasukkan juga ke dalam makna itu kesepakatan umat sebab umat memang sudah bersepakat untuk menerima hadits-hadits yang telah disepakati oleh keduanya. (’Ulûm al-Hadîts:24)

Ketetapan Allah Pada Manusia
Rasulullah saw bersabda, “Ketahuilah, seandainya seluruh umat manusia berkumpul memberimu satu manfaat, niscaya mereka tidak akan dapat memberimu manfaat, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan jika mereka berkumpul untuk memberimu satu bahaya, niscaya mereka tidak akan membahayakanmu, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena-pena telah diangkat dan tinta telah kering.” (HR. At-Tirmidzi).

Umat Islam Terpecah Belah
Dari Abu Hurairah ra, ia telah berkata. “Telah bersabda Rasulullah saw, ‘Orang Yahudi terpecah belah menjadi 71 kelompok dan Nasrani telah terpecah menjadi 72 kelompok dan umatku akan terpecah belah menjadi 73 kelompok’”(HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)
Dari Anas bin Malik ra, ada tambahan. “Semuanya di dalam neraka kecuali satu yaitu Al-Jamaah.”(HR Ibnu Majah dan Ahmad)
Dari Abi Umamah Al Bahily ra, ada tambahan hadist, “Kelompok yang paling besar yaitu yang selamat.” (HR. Ibnu Abi Ashim dan Ath-Thabrani)
Pada hadis Abdullah bin Amr bin Ash ra, ada tambahan, “Sebagaimana keadaanku sekarang dan para sahabatku.” (HR. At-Tirmidzi)

Patuh Pada Ketetapan Rasulullah
Rasulullah saw bersabda, “Biarkan apa yang aku tinggalkan untuk kalian, karena sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa karena banyak bertanya dan menentang Nabi mereka. Apa yang aku larang untuk kalian maka hendaklah kalian menjauhinya, dan apa yang aku perintahkan kepada kalian maka hendaklah kalian mengerjakannya sedapat mungkin.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Berhati-Hati Dengan Hal-Hal Yang Subhat
Rasulullah saw bersabda, “Yang halal sudah jelas, dan yang haram juga sudah jelas, dan di antara keduanya terdapat hal-hal syubhat yang tidak banyak diketahui orang-orang. Barangsiapa berhati-hati dengan hal-hal yang subhat, maka ia seperti mencari keselamatan agama dan kehormatannya. Dan barangsiapa yang terjun dalam hal-hal subhat, maka ia seperti penggembala yang menggembala di sekitar ladang, maka dikhawatirkan akan masuk ke dalamnya. Ingatlah, sesungguhnya setiap raja memiliki tanah larangan. Dan ingatlah sesungguhnya tanah larangan Allah adalah hal-hal yang diharamkan-Nya.” (HR. Bukhari).

Menjenguk Orang Sakit
Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah saw pernah menjenguk orang sakit seorang Arab Badui. Seperti biasa setiap kali menjenguk orang sakit beliau bersabda, “ Tidak apa-apa. Semoga penyakit ini menjadi pembersih dari dosa-dosa. Insya Allah.” (HR. Bukhari).

Sakit dan Musibah
Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan dosa-dosanya seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya.”(HR. Bukhari)
Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, gangguan, kegundahan-kegundahan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya.”(HR. Bukhari)
Rasulullah saw bersabda, “Janganlah kamu mencaci-maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api yang menghilangkan kotoran-kotoran besi.”(HR. Muslim)
Rasulullah saw bersabda, “Allah tidak menurunkan penyakit melainkan pasti menurunkan obatnya.” (HR. Bukhari)
Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannnya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya.” (HR. Muslim)
Rasulullah saw bersabda, “Bencana senantiasa menimpa orang mukmin dan mukminah pada dirinya, anaknya dan hartanya, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada kesalahan pada dirinya.” (HR. Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Hiban)
Nabi saw bersabda, “Jika Allah menghendaki kebaikan untuk seorang hamba-Nya maka Allah akan menyegerakan hukuman untuknya di dunia. Sebaliknya jika Allah menghendaki keburukan untuk seorang hamba, maka Allah akan biarkan orang tersebut dengan dosa-dosanya sehingga Allah akan memberikan balasan untuk dosa tersebut pada hari Kiamat nanti.” (HR. Titmidzi)
****Sumber : Buletin Informasi Kesehatan KLINIKITA, Edisi Januari 2014

Takdir Manusia
Rasulullah saw bersabda, “Allah SWT telah menetapkan semua takdir seluruh makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi.”(HR. Bukhari)

Kedudukan Suami Dan Istri
Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara ma’ruf. Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Al Baqarah : 228)

Larangan Pria Memakai Cincin Emas
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pernah bertemu seorang lelaki yang memakai cincin emas di tangannya. Beliau mencabut cincin tersebut lalu melemparnya, kemudian bersabda,
“Seseorang dari kalian telah sengaja mengambil bara api neraka dengan meletakkan (cincin emas semacam itu) di tangannya”. Lalu, setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pergi, ada yang mengatakan kepada lelaki tadi, “Ambillah dan manfaatkanlah cincin tersebut.” Ia berkata, “Tidak, demi Allah. Saya tak akan mengambil cincin itu lagi selamanya karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah membuangnya,” (HR Muslim, dari hadits ‘Abdullah bin ‘Abbas).

Jangan Mempertentangkan Kitabullah
Diriwayatkan dari ‘Aisyah r.a., ia berkata, “Rasulullah Shalallahu`Alaihi Wassallam bersabda :‘Orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang paling keras penantangnya lagi lihai bersilat lidah’.” (HR Bukhari dan Muslim).
Diriwayatkan dari Ziyad bin Hudair, ia berkata, “Umar pernah berkata kepadaku , ‘Tahukah engkau perkara yang merobohkan Islam?’ ‘Tidak! Jawabku.’ Umar berkata, ‘Perkara yang merobohkan Islam adalah ketergelinciran seorang alim, debat orang munafik tentang Al-Qur’an dan ketetapan hukum imam yang sesat.’” (Shahih, HR Ad-Darimi [I/71], al-Khatib al-Baghdadi dalam kitabal-Faqiih wal Mutafaqqih [I/234], IbnulMubarak dalam az-Zuhd [1475], AbuNu’aim dalam al-Hilyah [IV/ 196]).
Diriwayatkan dari Abu Ustman an-Nahdi, ia berkata, “Aku duduk dibawah mimbar Umar, saat itu beliau sedang menyampaikan khutbah kepada manusia. Ia berkata dalam khutbahnya. Aku mendengar Rasulullah Shalallahu`Alaihi Wassallam bersabda : ‘Sesungguhnya, perkara yang sangat aku takutkan atas ummat ini adalah orang munafik yang lihai bersilat lidah.’” (Shahih, HR Ahmad [I/ 22 dan 44], Abu Ya’la [91], Abdu bin Humaid [11], al-Firyabi dalam kitab ShifatulMunaafiq [24], al-Baihaqi dalam Syu’abul Iimaan [1641]).
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.,dari Rasulullah Shalallahu`Alaihi Wassallam, “Perdebatan tentang Al-Qur’an dapat menyeret kepada kekufuran.” (HR Abu Daud [4603], Ahmad [II/ 286, 424, 475, 478,494, 503 dan 528], Ibnu Hibban [1464]).
Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amru r.a., ia berkata, “Pada suatu hari aku datang menemui Rasulullah Shalallahu`Alaihi Wassallam pagi-pagi buta. Beliau mendengar dua orang lelaki sedang bertengkar tentang sebuah ayat. Lalu beliau keluar menemui kami dengan rona wajah marah. Beliau berkata, ‘Sesungguhnya, perkara yang membinasakan ummat sebelum kalian adalah perselisihan mereka al-Kitab’.” (HR Muslim).
Diriwayatkan dari ‘Amru bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya (yakni ‘Abdullah bin ‘Amru r.a.),bahwa suatu hari Rasulullah Shalallahu`Alaihi Wassalam.mendengar sejumlah orang sedang bertengkar, lantas beliau bersabda, “Sesungguhnya, umat sebelum kalian binasa disebabkan mereka mempertentangkan satu ayat dalam Kitabullah dengan ayat lain. Sesungguhnya Allah menurunkan ayat-ayat dalam Kitabullah itu saling membenarkan satu sama lain. Jika kalian mengetahui maksudnya, maka katakanlah! Jika tidak, maka serahkanlah kepada yang mengetahuinya.” (Hasan, HR IbnuMajah [85], Ahmad [II/ 185, 195-196],dan al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah[121]).
****Sumber : http://pancarancahayailahi.blogspot.com/p/larangan-berdebat-jidal-dan-bertengkar.html

Jangan Membuat Allah Murka
Dari Aisyah ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Siapa saja yang berusaha menyenangkan manusia dengan membuat Allah murka, Allah bakal menyerahkan dirinya kepada manusia. Siapa saja yang membuat manusia marah dengan keridhaan Allah, niscaya Allah bakal mencukupi dirinya sehingga dia tidak memerlukan pertolongan manusia.”(HR. At- Tirmidzi dan Abu Nu’aim)

Hukum Mendengarkan Al Qur’an
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang mendengar ayat-ayat Allah, maka Allah menuliskan baginya kebaikan yang berlipat ganda.”(HR. Ahmad)


Shalat Dhuha
Dari Abu Said ra berkata, “Rasulullah saw selalu melakukan shalat Dhuha sampai-sampai kita akan mengatakan bahwa beliau tidak pernah meninggalkannya, tetapi kalau sudah meninggalkannya sampai-sampai kita akan mengatakan bahwa beliau saw tidak pernah mengerjakannya.”(HR. Tirmidzi dan dianggap hadist hasan)

Bismillahirrahmanirrahim
Rasulullah saw bersabda, “Setiap pekerjaan yang tidak dimulai ‘Bismillahirrahmanirrahim’ maka terputuslah berkatnya.”(HR. Daud)
Amal Perbuatan Tergantung Dari Niatnya
Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya amal-amal perbuatan itu tergantung dari niatnya. Dan sesungguhnya bagi setiap orang itu hasilnya sesuai dengan apa yang diniatinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Orang Yang Berakal
Rasulullah saw bersabda, “Dan tiada berkumpul kaum di dalam suatu rumah Allah, mereka membaca Kitab dan mempelajarinya bersama-sama, melainkan diturunkan kepada mereka ketenangan hati dan diselubungi mereka dengan rahmat.”(HR. Muslim)

Pelajarilah Bahasa Arab
Rasulullah saw bersabda, “Sukailah dan pelajarilah bahasa Arab, karena sesungguhnya Nabi adalah orang Arab dan Al Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab.”(HR. Tabrani)

Orang Yang Berakal
Rasulullah saw bersabda, “Hai anak Adam! Ikutilah perintah Tuhanmu, niscaya engkau dinamakan orang yang berakal.”(HR. Abu Nu’aim)
Rasulullah saw bersabda, “Apabila Allah menghendaki kebaikan terhadap hambanya, Allah akan membukakan pintu hatinya.”(HR. Syeikh)

Hukum Had
Dari Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Satu hukum had (sanksi syariah atas kejahatan tertentu) yang ditegakkan di muka bumi lebih baik bagi manusia daripada mereka diguyur hujan selama tiga puluh atau empat puluh hari.”(HR. Ahmad)

Orang Yang Saling Mencintai Karena Allah
Dari Mu’ad ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Allah berfirman: ‘Orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku, bagi mereka adalah mimbar-mimbar (tempat duduk mereka) yang terbuat dari cahaya, hingga para Nabi dan orang syahid merasa iri terhadap mereka.’”(HR. Tirmidzi)

Siksaan Paling Ringan Bagi Penduduk Neraka
Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya yang paling ringan siksaan bagi penduduk neraka di hari kiamat yaitu orang tersebut memakai dua sandalnya dari api neraka itu lalu mendidihlah otaknya dari panas kedua sandalnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Penduduk Surga
Dari Abu Said al Khudri bahwa Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya penduduk surga akan saling melihat pada orang-orang yang tinggal di kamar-kamar pada bagian atas mereka sebagaimana mereka melihat bintang-bintang yang melayang-layang dari timur ke barat untuk melihat keutamaan di antara mereka.” Para sahabat bertanya: “Apakah tempat para Nabi itu tidak akan dicapai oleh mereka yang lain?” Nabi menjawab: “Ya. Dan demi diriku yang ada di tangan Allah untuk mereka yang beriman kepada Allah dan yang membenarkan para Rasul-Nya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

6 Hari Puasa di bulan Syawal
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa berpuasa penuh di bulan Ramadhan lalu menyambungnya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti ia berpuasa selama satu tahun.” (HR. Muslim)

Shalat di Waktu Sepertiga Malam Terakhir
Rasulullah saw bersabda, “Allah turun ke langit dunia setiap malam sewaktu malam tinggal sepertiga bagian akhir, lantas berfirman : ‘Barangsiapa berdoa akan Aku kabulkan. Barangsiapa yang memohon pasti Aku perkenankan. Barangsiapa minta ampun niscaya Aku mengampuninya hingga terbit fajar’” (HR. Muslim)

Memberi Makan Orang Berpuasa
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa memberi makan kepada orang yang berpuasa maka baginya seperti pahala orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi sedikitpun dari pahalanya” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)

Larangan Berduaan Antara Pria Dan Wanita Bukan Mahkram
Dari Umar ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Sungguh hendaknya tidak mausk seorang laki-laki dari kamu setelah hari ini kepada wanita yang tidak ada bersamanya (suami atau mahramnya) kecuali bersamanya satu atau dua orang laki-laki.” (HR. Muslim)
Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah seorang laki-laki berkhalwat dengan wanita kecuali pihak ketiganya adalah setan.”(HR. Tirmidzi)

Wanita Yang Memakai Wewangian
Rasulullah saw bersabda, “Setiap wanita yang mengenakan wewangian, kemudian ia keluar dan melewati sekelompok manusia agar mereka bisa mencium bau harumnya, maka ia sudah pezina, dan setiap mata itu adalah pezina.” (HR. Ahmad, An- Nasa’i, Hakim dari hadist Abu Musa)
****Sumber : Majalah Islam Nikah, Edisi Khusus Bulan Oktober-November 2006

Rezeki Dari Pemberian Orang
Dari Aisyah ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Wahai Aisyah, orang yang memberimu sesuatu tanpa kau memintanya maka terimalah, sebab barang itu merupakan rezeki yang diberikan oleh Allah kepadamu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jangan Meratapi Kematian
Rasulullah saw bersabda, “Tidak termasuk umat kami yang sempurna orang yang menampar pipinya sendiri, merobek-robek leher bajunya sendiri dan meratapi mayat sebagaimana kebiasaan orang-orang jahiliyah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Perkataan Yang Baik
Rasulullah saw bersabda, “Takutlah siksaan api neraka sekalipun dengan bersedekah separuh buah kurma. Bila kamu tidak mempunyai maka cukup berkata dengan kalimat yang baik.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Puasa Ramadhan dan Laitalul Qadar
Dari Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa menjumpai bulan Ramadhan, dan mempunyai hutang puasa bulan Ramadhan (pada tahun lalu) maka tidak diterima puasanya sehingga mengqadha’i (mengganti) puasa terlebih dahulu.” (HR. Ahmad)
Dari Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa siapa yang berpuasa pada siang bulan Ramadhan dengan keimanan dan tulus untuk Allah maka akan diampuni dosa yang telah lewat dan yang akan datang (dosa kecil).” (HR. Ahmad)
Rasulullah saw bersabda, “Bila kamu berpuasa maka bersiwaklah (menggosok gigi) di waktu pagi hari dan janganlah kamu bersiwak di sore hari, karena sesungguhnya setiap orang yang berpuasa yang dua bibirnya kering di waktu sore akan menjadi cahaya di antara dua matanya di hari kiamat.” (HR. Thabrani)
Dari Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda , “Sesungguhnya Tuhanmu berfirman, ‘Setiap satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kebajikan yang sama sampai tujuh ratus kali lipat. Puasa adalah untuk-Ku dan Aku yang membalasnya. Puasa adalah perisai dari api neraka. Dan sungguh bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih harum dari pada minyak misik. Bila ada orang yang tidak mengerti kepada salah seorang di antaramu (bahwa dia berpuasa) maka hendaklah berkata: ‘Sesungguhnya aku berpuasa. Bagi orang yang berpuasa adalah dua kegembiraan: Gembira di waktu berbuka dan gembira di waktu bertemu Tuhannya.’’” (HR. Tirmidzi)
Rasulullah saw bersabda, “Carilah lailatul qadar pada malam sepuluh hari terakhir, sebab sesungguhnya malam lailatul qadar jatuh pada malam yang ganjil, malam 21, 23,25,27, 29 atau pada akhir malam bulan Ramadhan. Barangsiapa yang mengisi malam tersebut dengan beberapa ibadah disertai keimanan dan bertujuan mencari ridha Allah maka diampuni dosa yang telah lewat dan dosa yang akan datang.” (HR. Thabrani)
Rasulullah saw bersabda, “Lailatul Qadar adalah malam yang terang benderang, tidak seberapa panas dan tidak seberapa dingin, tidak ada awan, tidak ada hujan, tidak berangin kencang, tidak ada bintang yang dilempar (meteor). Sebagian tanda pada siang harinya adalah matahari terbit tidak bersinar terang.” (HR. Thabrani)
Dari Umar ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan, lantas berpuasa enam hari lagi di bulan Syawal maka diampuni dosanya sampai habis laksana pada hari dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Thabrani)
Dari Abu said ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa berpuasa di waktu berperang membela agama Allah maka Allah menjauhkan dirinya dari api neraka dengan jarak tujuh puluh tahun perjalanan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
****Sumber:Terjemahan Irsyadul Irsyad- Petunjuk Manusia Ke Jalan Yang Benar;Mutiara Ilmu Surabaya;1995

Allah Menyukai Suatu Kaum Dengan Menguji Mereka
Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung besarnya ujian. Dan sesungguhnya jika Allah menyukai suatu kaum, maka Dia akan menguji mereka. Barangsiapa murka maka baginya kemurkaan.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Tanggung Jawab Pemimpin
Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah seorang pemimpin mengurusi urusan kaum muslimin, kemudian tidak bersungguh-sungguh untuk mengurusi mereka dan tidak menasehati mereka, kecuali dia tidak akan masuk surga bersama mereka.” (HR. Muslim)
Rasulullah saw bersabda, “Ya Allah, siapa saja yang menangani urusan umatku, lalu ia menyusahkan mereka, maka susahkanlah dia. Siapa saja yang menangani urusan umatku, lalu ia berlaku lembut kepada mereka, maka berlaku lembutlah kepada dia.” (HR. Muslim dan Ahmad)
Rasulullah saw bersabda, “Siapa saja yang mengurusi urusan masyarakat, lalu ia menutup diri dari orang yang lemah dan membutuhkan, niscaya Allah menutup dirinya pada hari Kiamat.” (HR. Muslim)
****Sumber: Buletin Dakwah Al Islam;Hizbut Tahrir Indonesia

Pemimpin Yang Adil
Dari Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Tujuh orang yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan Arasy-Nya, di saat tidak ada naungan kecuali naungan-Nya ;
1. Pemimpin yang adil
2. Pemuda yang tiap harinya beribadah pada Allah
3. Dua orang lelaki yang saling mencintai karena Allah Maha Mulia lagi Maha Agung
4. Orang lelaki yang diajak oleh orang wanita cantik untuk menggaulinya, namun lelaki itu berkata: Sesungguhnya aku takut kepada siksaan Allah
5. Orang lelaki yang bersedekah dengan tangan kanannya, lantas tangan kirinya tidak mengetahui (bersedekah dengan cara samar)
6. Orang lelaki yang hatinya selalu tertarik untuk pergi ke Masjid (Sering shalat berjamaah di dalamnya)
7. Orang yang mengingat pada Allah di tempat yang sunyi lantas air matanya bercucuran.”
(HR Bukhari dan Muslim)
Dari Aisyah ra, bahwasanya Rasulullah bersabda, “Wahai Aisyah biarkan aku pada malam beribadah untuk Tuhanku.” Aku berkata: “Demi Allah, sesungguhnya aku senang berdekatan denganmu, aku juga senang memberikan apa yang menggembirakanmu.” Lantas Aisyah melanjutkan pembicaran, “Lalu Rasulullah bangun, bersuci kemudian berdiri untuk shalat. Lantas tak henti-hentinya menangis hingga membasahi pangkuannya. Rasulullah saw duduk, lalu tak henti-hentinya menangis lagi, hingga tetesan air matanya membasahi jenggotnya. Kemudian beliau menangis lagi, kali ini tidak berhenti hingga ari matanya membasahi tanah.” Akhirnya datanglah Bilal mengumandangkan adzan shalat shubuh. Ketika Bilal melihat Rasulullah menangis, lalu berkata, “Wahai Rasulullah mengapa kamu menangis? Sungguh Allah telah mengampuni dosamu yang telah lewat dan yang akan datang.” Lalu Nabi bersabda: “Apakah aku tidak menjadi hamba yang bersyukur?”
Pada saat Nabi Adam memakan makanan yang terlarang (buah kuldi), Lantas tidak diberi izin untuk bertempat tinggal di surga lagi. Lantas ada suara yang memanggil Adam. Tidak layak duduk berdekatan dengan Aku (Allah) orang yang bermaksiat kepada-Ku. Lantas Allah memerintahkan kepada Malaikat yang memikulnya untuk diturunkan dari langit ke langit yang paling bawah hingga sampai ke Bumi. Pada saat itu Nabi adam juga bertaubat, namun taubatnya tidak diterima oleh Allah, sehingga menurut riwayat Nabi Adam menangis, lantaran kesalahan sekali selama seratus tahun. Akhirnya Adam mengalami cobaan yang amat banyak. Sehingga para anak turunnya juga menanggung resiko selamanya. Al Hasan berkata, “Sesungguhnya Nabi Adam as menangis ketika diturunkan ke Bumi selama tiga ratus tahun, hingga lembah-lembah Sarandib terisi air matanya sehingga mengalir.”
Sesungguhnya Nabi Nuh sudah mengalami cobaan dalam bertabligh. Namun suatu saat, dia berkata yang dianggap tidak layak di sisi Allah. Lalu Allah memberikan wahyu padanya, “Janganlah kamu meminta sesuatu padaku yang kamu tidak mengetahui duduk perkaranya. Sesungguhnya Aku memberi nasehat padamu agar tidak tergolong orang-orang yang bodoh.” Dalam riwayat, Nabi Nuh tidak berani memandang langit lantaran di tegur sekali oleh Allah. Dia terus menundukkan kepalanya malu kepada-Nya.
****Sumber:Terjemahan Irsyadul Irsyad- Petunjuk Manusia Ke Jalan Yang Benar;Mutiara Ilmu Surabaya;1995

Keutamaan Menuntut Ilmu
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang melalui suatu jalan untuk mencari ilmu, Allah akan mudahkan baginya jalan ke surga. Sesungguhnya para malaikat membentangkan sayapnya untuk para penuntut ilmu karena mereka ridha atas apa yang ia lakukan. Orang berilmu akan didoakan untuknya ampunan oleh yang ada di langit maupun yang ada di bumi sampai ikan yang ada dalam lautan. Keutamaan orang yang berilmu dengan orang yang beribadah adalah seperti keutamaan bulan dengan seluruh bintang-bintang. Para ulama adalah pewaris para nabi, dan nabi tidak pernah mewariskan dinar maupun dirham, tetapi mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambilnya, ia telah mendapatkan bagian yang sangat besar.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hiban dan Ahmad)
****Sumber: Perjalanan Ulama Menuntut Ilmu; Abu Anas Majid Al Bankani;Penerbit Darul Falah;2009
Rasulullah saw bersabda, “Dan tiada berkumpul kaum di dalam suatu rumah Allah, mereka membaca kitab dan mempelajarinya bersama-sama, melainkan diturunkan kepada mereka ketenangan hati dan diselubungi mereka dengan rahmat.” (HR. Muslim)
1. Lukman Hakim berwasiat kepada anaknya, “Wahai anakku, duduklah dengan para ulama dan rapatkanlah lututmu dengan mereka karena Allah akan menghidupkan hati dengan cahaya hikmah sebagaimana Allah akan menghidupkan tanah yang gersang dengan curahan air hujan dari langit.
2. Diriwayatkan dari Ali bin Ahmad bin Umar Al Mugri dari Ismail bin Ali Al Khatbi, dari Abdullah bin Ahmad bin Hanbal, “Aku bertanya kepada bapakku Rahimuhullah tentang orang yang menuntut ilmu. Apakah seharusnya ia belajar dengan satu orang yang banyak ilmunya ataukah keluar ke beberapa daerah dan belajar dari para ulama lain? Dia berkata, “Seharusnya ia keluar. Belajar dari ulama Kufah, Bahsrah, Makkah, Madinah, dan mendengar dari mereka.”
3. Dari Mas’ud berkata, “Bagaimana jika kalian tertimpa fitnah, ketika anak kecil menjadi besar dan orang tua menjadi renta, bila kalian menjalankan suatu sunnah lalu pada suatu hari dirubah dan dikatakan sebagai kemungkaran?” Seseorang bertanya, “Kapankah hal itu terjadi?” Apabila telah sedikit orang yang bisa dipercaya dan banyaknya para penguasa, sedikitnya orang berilmu dan banyaknya qari, belajar bukan untuk agama, dan mencari dunia dengan amalan akherat.”
4. Abu Hurairah ra, dia berkata, “Sesungguhnya manuaia akan berkata, ‘Abu Hurairah sangat banyak meriwayatkan.’ Kalaulah tidak karena ayat dalam Al Qur’an, aku tidak akan menyampaikan satu hadist pun.” Kemudian ia membaca : “Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati, kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan kebenaran. Maka, terhadap mereka itu Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS Al Baqarah: 159-160)” Sesungguhnya saudara-saudara kita dari kalangan Muhajirin sibuk berdagang di pasar dan saudara-saudara kita dari kalangan Anshar sibuk bekerja, sedangkan Abu Hurairah telah kenyang bersama Rasulullah saw dan hadir saat-saat mereka tidak hadir serta menghafal apa yang mereka tidak hafal’”
5. An- Nawawi berkata, “Kami meriwayatkan dari Khatib Al Baghdadi Rahimamullah, dia berkata, ‘Al Bhukara Rahimamullah pergi menemui para ahli hadist yang ada di penjuru dunia. Dia belajar ke Khurasan, pegunungan, kota-kota di Irak seluruhnya, Hijaz, Syam, Mesir dan dia datang ke Irak beberapa kali. Kami juga meriwayatkan dari berbagai jalan dari Jafar bin Muhammad Al Quthun, dia berkata, ‘Aku mendengar Al Bhukara berkata, ‘Aku belajar kepada 1000 guru dari kalangan ulama, bahkan lebih. Aku tidak mempunyai satu hadistpun kecuali kusebutkan sanadnya.’’”
6. Imam Syafii’ berkata, “Dahulu aku menyimak guru yang mengajarkan para muridnya dan aku menghafal apa yang dikatakan, sedangkan ibuku tidak punya apa-apa untuk membayar guru. Aku adalah seorang anak yatim. Guru itu membolehkanku untuk ikut bersamanya. Para murid menulis. Sebelum guru tersebut selesai dari mendiktekan, aku telah lebih dahulu menghafalkan apa yang kutulis.” Suatu hari guru itu berkata kepadaku, “Rasanya tidak halal bagiku mengambil sesuatu darimu.” Setelah pulang aku mengutip tembikar, pelepah kurma dan tulang unta. Aku menulis hadist padanya dan aku pergi ke tempat belajar sambil mencari sisa-sisa kertas, dan aku menyalinnya hingga penuh gentong milik ibuku dengannya.” Imam Syafi’i pernah berkata, “Pahamilah ilmu sebelum kalian menjadi pemimpin. Jika telah menjadi pemimpin, tidak ada lagi jalan untuk mendalami ilmu.”

Imam Harus Mengerti Kondisi Makmum
Abu Mas’ud Al Anshari berkata, “Seorang laki-laki datang menemui Rasulullah saw. Ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku ---demi Allah--- terlambat melaksanakan shalat zhuhur karena si Fulan. Ia membuat kami berlama-lama dalam shalat.”
Abu Mas’ud Al Anshari berkata, “Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw marah besar seperti itu dalam memberi nasehat. Kemudian beliau bersabda, Wahai manusia, sesungguhnya di antara kalian ada orang yang melampaui batas. Siapa saja di antara kalian yang shalat bersama manusia (maksudnya menjadi imam shalat), maka hendaknya ia memendekkan shalat, karena di antara mereka (makmum) ada orang tua lemah dan memeliki keperluan.” (HR. Bukhari)
****Sumber :Golden Story;Kisah-Kisah Indah Dalam Sejarah Islam;Mahmud Myshthafa Sa’ad;Pustaka Al Kautsar;2013

Bekerja dan Mandiri
Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada sesuatu makanan yang lebih baik bagi seseorang, melainkan apa yang dihasilkan dari karya tangannya sendiri.” (HR. Bukhari)
Beliau juga bersabda : “Jika salah seorang di antara kalian mau mengambil tali, kemudian membawa seikat kayu bakar di atas punggungnya, lalu menjualnya sehingga Allah menjaga wajahnya, adalah lebih baik daripada meminta-minta kepada orang, baik orang itu memberi atau tidak memberi.” (HR. Muslim)
****Sumber : Majalah Islam SABILI Edisi 20 Januari 1999

Barangsiapa Tidak Menyayangi Maka Dia Tidak Akan Disayangi
Nabi saw mencium Al Hasan bin Ali cucu beliau. Saat itu Al Aqra’ bin Habis berada di samping beliau. Al Aqra’ berkata, “Sesungguhnya aku memiliki sepuluh anak, tak pernah sekalipun aku mencium satu di antara mereka.” Rasulullah saw melihat ke arah Al Aqra’, lalu bersabda, “Barangsiapa tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi.” (HR. Bukhari)


Keterangan :
saw = shalallahu`alaihi wassalam
as =alaihissalam
ra, r.a. = radhiyallahu anhu (Semoga Allah meridhai)

Rabu, 25 Desember 2013

MENCABUT KEBIASAAN BOROS

Suatu ketika Khalifah Umar bin Khattab ra berkunjung kerumah putranya. Tiba-tiba matanya tertumbuk pada seonggok daging diatas sebuah wadah. Umar lalu bertanya, “Daging apa ini?” Putranya menjawab, Aku menyukainya.” Mendengar itu Umar langsung menukas, “Apakah enak memakan setiap yang engkau sukai? Cukuplah seseorang dikatakan bersikap boros bila ia memakan semua yang ia sukai” (Hayatush Shahabah, 2/287). Peryataan Umar kepada putranya memang sangat menyentil dan keras. Ia bisa dimaklumi, karena Al-Qur’an sendiri dengan tegas menyatakan bahwa kaum mubadzirin (pemborosan) adalah saudara-saudara syaithan. Dan syaithan itu kufur terhadap rabbnya(QS Al-Isra: 27).

Ada dua kriteria boros menurut DR. Sayyid Muhammad Nuh. Pertama, menggunakan suatu diluar kerangka taat kepada Allah. Artinya, apa saja yang disalurkan untuk kemaksiatan, jelas sia-sia. Bentuknya bisa harta benda, pikiran, tanaga, bahkan waktu. Waktu adalah anugerah termahal dalam hidup manusia. “Hidup manusia tak lebih dari gugusan waktu. Hilangnya sebagian waktu, berarti hilangnya bagian kehidupan,” kata Hasan Al-Bashri. Maka, penyia-nyian waktu identik dengan membung-buang kesempatan hidup. Padahal kehidupan adalah satu-satunya kesempatan manusia untuk memupuk modal kebahagian hakiki di akhirat. Kedua, menggunakan suata melewati batas kewajaran. Termasuk dalam hal ini makanan, minuman , pakaian, tempat tinggal, kendaraan dan sebagainya, yang digunakan secara berlebihan.
Semua hal yang awalnya mudah untuk dikonsumsi, bila digunakan kelewat batas, hukumannya bisa menjadi haram. Makanan, minuman, berpakaian, bukan saja mubah bahkan termasuk kategori kebutuhan primer (dharuriyat). Namun bila dilakukkan secara berlebihan, bisa-bisa yang mubah itu jatuh pada kategori haram. Imam Ghazali meriwayatkan, di kalangan salafusshalih ada yang terbiasa berdiri dihadapan meja makan setiap malam. Mereka berkata: “Wahai manusia yang ingin makan, jangan makan terlalu banyak, karena hal itu akan menyebabkan kalian banyak minum dan menjadikan kalian banyak tidur, dan akibatnya kalian akan banyak mengeluh ketika mati” (Ihya Ulumuddin, l/356).
Bahkan, beribadah yang kedudukannya wajib, bila dilakukan melebihi kapasitas manusiawi, adalah haram. Rasul saw bersabda, “Beramalah sebatas kesanggupanmu. Sesungguhnya Allah tidak akan bosan sampai kalian yang merasa bosan. Dan sesungguhnya amal yang paling disukai Allah adalah yang dikerjakan terus-menerus sekalipun sedikit” (Muttafaq alaih). Dalam kesempatan lain, ketika sejumlah sahabat secara emosional bertekat meninggalkan kebutuhan manusiawinya untuk beribadah, Rasul bersabda, “Kaliankah yang mengatakan begini dan begitu? Demi Allah, sesungguhnya saya adalah orang yang lebih takut daripada kamu, bahkan saya lebih bertakwa. Akan tetapi saya berpuasa dan berbuka, saya sholat dan tidur, dan saya juga kawin. Barangsiapa yang mengabaikan sunnahku, maka ia bukan golonganku” (Muttafaqun alaih).
Dampak lain dari sikap boros adalah lenyapnya sikap empati dan peduli terhadap orang lain. Makan dan minum bila berlebihan, selain bersifat menyia-nyiakan nikmat Allah disaat orang lain membutuhkan, juga menimbulkan penyakit. Bukan hanya penyakit fisik, tapi penyakit mental yang menjadikan orang tidak lagi mempunyai empati dan tidak perduli terhadap kondisi orang lain. Sikap boros menjadikan hati kasar dan keras. Hati manusia akan halus dan lembut dengan rasa lapar dan sikap zuhud. Sebaliknya, hati akan menjadi kasar dan beku dengan rasa kenyang atau banyak makan. Kondisi seperti ini adalah sunnahtullah yang tak akan berubah (QS Fathir: 47). Ketika hati kasar dan keras, sikap tunduk dan pengabdian seseorang kepada Allah akan berkurang. Allah berfirman, “Celakalah bagi orang yang kasar hati dari dzikrullah” (QS Az-zumar: 22). Orang yang hatinya kasar, meski berusaha melakukan berbagai kebaikan dan ketaatan, tidak akan berhasil meraih kenikmatan dalan beribadah. Ia hanya memperoleh rasa letih dan lelah. Rasul bersabdah, “Berapa banyak orang yang bangun malam, tetapi tidak mendapat apa-apa kecuali bergadang” (HR Thabrani, dengan sanad tsiqah). Itu sebabnya, orang boros cenderung melakukan keburukan atas dosa. Inilah dampak ketiga sikap boros. Boros dalam hal makanan akan memberi energi besar dalam tubuh, yang wujudnya dapat menggerakkan perilaku yang terpendam dalam jiwa. Misalnya, meningkatnya gejolak nafsu biologis seseorang karena banyak makan. Akibatnya, sangat sulit baginya untuk bertahan agar tidak terjatuh dalam dosa dan maksiat. Termasuk dampak sikap boros adalah kuatnya dorongan mencari harta dengan jalan haram.
Sikap boros cenderung memanjakan rongrongan hawa nafsu. Secara pribadi, orang yang terbiasa berlaku boros akan selalu menuntut kebiasaan itu agar terus dipenuhi. Ditambahi lagi dengan pengaruh istri dan anak. Istri dan anak adalah ujian. Ketika seorang muslim tidak teliti menghadap mereka, dengan mudah ia akan terpengaruh. Allah swt berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka hati-hatilah kamu terhaadap mereka…” (QS At-Taghabun: 14). Banyak contoh menarik untuk kita renungkan, yang diberikan para salafushalih. Misalnya kisah Saad bin Abi Waqqash. Ketika menjadi Gubernur kufah, ia pernah mengirim sepucuk surat pada Khalifah Umar ra. Isinya adalah permintaan pembangunan rumah tempat tinggal. Umar ra segera membalas suratnya dengan mengatakan, “Bangunlah apa yang dapat melindungimu dari sinar matahari dan memeliharamu dari hujan. Dunia ini sudah cukup memadai” (Hayatu shahabah, 2/286). Maimun berkisah, salah seorang keturunan Abdullah bin Umar ra meminta kepada ayahnya sehelai kain seraya berkata, “Kainku telah terkoyak.” Abdullah bin Umar ra menjawab, “Potonglah kainmu yang terkoyak, kemudian kenakan sisanya.” Pemuda itu tampak tidak senang mendengar jawaban itu. Abdullah bin Umar lalu berkata, “Celakalah engkau! Takutlah kepada Allah! Jangan sekali-kali engkau termasuk kaum yang menjadikan rezeki Allah untuk perut-perut dan punggung mereka” (Hayatu Shahabah, 2/288).

****
Ditulis ulang oleh : Budhi Tri Maryanto & Ali Nur Susanto

Sumber : Majalah Sabili No. 14 Th VI 20 Januari 1999

KENGERIAN NERAKA

Hal yang orang lupa dirinya tertipu oleh keduniaan, padahal dunia ini akan lenyap. Lalu pikirkanlah bahwa kita akan keluar dari dunia, yang kemudian lanjutkan pemikiran bahwa neraka adalah tempat orang banyak, sesuai dengan firman Allah :
“Dan tidak ada seorang pun padamu melainkan akan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan bertekuk lutut.” (QS Maryam : 71-72)
Kemudian apakah kita termasuk yang akan memasuki neraka tersebut ataukah yang selamat daripadanya. Maka bayangkanlah pada hati kita dengan kengerian neraka tersebut yang memungkinkan bagi kita agar selamat dari neraka tersebut.
Abu Hurairah berkata :
Kami bersama Rasullulah saw yang kemudian kami mendengar sesuatu yang jatuh, lalu Rasulullah saw bertanya :”Tahukah kamu suara apakah itu?” Kami menjawab :”Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Nabi menjawab :”Itu adalah sebuah batu yang jatuh ke dalam neraka jahanam sejak tujuh puluh tahun yang lalu dan kini berakhir memasuki dasarnya.” (HR Muslim)
Nabi juga bersabda :
“Sesungguhnya yang paling ringan siksaaan bagi penduduk neraka pada hari kiamat yaitu orang tersebut memakai sandalnya dari api neraka itu lalu mendidihlah otaknya dari panas kedua sandalnya” (HR Bukhari-Muslim)
Sabda Nabi saw:
“Neraka telah mengadu pada Tuhannya dengan mengatakan : Ya Tuhanku, telah makan sebagian dari diriku dengan bagian yang lainnya. Lalu Allah mengijinkan bagi neraka untuk memiliki dua bentuk (atau dua angin), yaitu bentuk angin pada musim dingin dan satu bentuk angin pada musim panas. Maka yang paling hebat yang akan dapati pada musim panas yaitu panasnya, dan yang paling hebat yang akan anda dapati pada musim dingin yaitu dinginnya.” (HR Bukhar-Muslim _abu Hurairah)
Dan berkata Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda,”Jika sekiranya setetes makanan zaqqum untuk penduduk neraka itu diteteskan pada segenap lautan dunia maka akan rusaklah penduduk dunia itu bagi segenap kehidupan penduduknya, lalu bagaimanakah bagi orang yang makanannya dari makan zaqqum tersebut” (HR Tumudzi dan Ibnu Majah)
Dan Allah berfirman : ”….Sebagaimana orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air mendidih lalu memotong-motong ususnya “ (QS Muhammad : 15)
Dan Allah juga berfirman : “Sesungguhnya Kami menyediakan bagi mereka yang zalim itu berupa neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta air minum niscaya mereka akan diberi minuman dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (QS Kahfi 29)
Maka itulah makanan dan minuman mereka yang zalim dan berdosa ketika mereka lapar dan haus. (HR Turmudzi)
Nabi bersabda :
“Barangsiapa yang diberi harta oleh Allah dengan tidak mengeluarkan zakatnya maka akan diserupakan harta itu pada hari kiamat sebagai ular yang ganas. Yang akan menggertakkan dengan kedua belah taringnya serta membelit leher orang yang tidak mengeluarkan zakat itu, kemudian menggigit dengan kedua taring mulutnya, lalu mengatakan : Aku adalah hartamu, aku simpananmu. Kemudian Nabi saw membacakan firman Allah dalam Qur’an :”Sekali-kali jangan mereka yang kikir (bakhil) dengan harta yang Allah berikan pada mereka dari kurniaNya itu menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Harta yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan kelak pada lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah segala warisan yang ada di langit dan bumi. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Imran : 180) (HR Bukhari)
Dengan demikian maka bayangkan tentang keadaan mereka yang memasuki neraka itu. Sesungguhnya Allah menambah ketinggian dan kelebaran tubuh mereka agar nantinya mereka akan merasakan hebatnya siksaan bagi mereka yang sedang dipanasi dengan api neraka tersebut. Begitu pula jika disengat kalajengking atau ular-ular yang mematuk atau menggigit seluruh tubuhnya dengan sekali gigitan.
Allah berfirman :
“Sesungguhnya mereka yang kafir dengan ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, agar mereka merasakan siksaan. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS An Nisa 56)
Jadi mereka yang kafir akan disiksa atau akan dimakan oleh neraka itu sepanjang harinya, dan setiap kali neraka itu telah makan, mereka lalu dikembalikan bentuk badannya seperti semula. Lalu pikirkanlah sekarang tentang tangis-tangis penduduk neraka itu, rintihan mereka dan doa atau permintaan mereka dengan kecelakaan dengan neraka tersebut.
Nabi bersabda:
“Dikirimkan pada neraka Jahanam pada hari itu dengan 70.000 tali kendali/kekang, yang setiap kendali tersebut 70.000 malaikat.” (HR Muslim)
Menurut Al Hasan : Akan dikeluarkan dari neraka seseorang setelah 1000 tahun, yang mudah-mudahan aku termasuk orang tersebut. Dan diriwayatkan bahwa Al Hasan sendiri sedang duduk-duduk di sudut rumah dalam keadaan menangis, lalu ditanyakan oleh seseorang : Mengapakah anda menangis? Dia menjawab :”Aku takut dimasukkan ke dalam neraka. Ini akibat banyaknya macam-macam siksaan dalam neraka dan ketinggalan dalam menemui Allah setelah mendapatkan keridhaan_nya yang mau ditukar dengan syahwat dunia yang rendah. ”
Nabi Isa as berkata : Berapa banyak orang-orang yang berwajah baik (gagah dan cantik) dengan wajah yang menarik dan pembicaraan yang fasih tetapi nantinya akan berada pada lapisan neraka dalam keadaan berteriak (mendapatkan siksa karena berbuat dosa).
Firman Allah mengatakan :
“Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, yaitu ketika segala perkara telah diputus, dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak pula beriman.” (QS MAryam 39)
Jika telah diisyaratkan adanya hari kiamat dengan adanya pengadilan pada hari tersebut. Maka sangat disayangkan sekali jika sekiranya anda masih tertawa, bermain-main atau menyibukkan diri dengan kehinaan dunia, dan bukankah pengadilan pada hari kiamat itu juga buat kita? Sedangkan Allah berfirman :”Sesungguhnya mereka yang banyak berbakti benar-benar akan berada dalam surga yang penuh dengan kenikmatan. Dan sesungguhnya mereka yang durhaka benar-benar berada dalam neraka.” (QS Infithar 13-14)

*****
Sumber : Buku “Konsep Hidup Sesudah Mati” Imam Ghazali Halaman 110-116

Jumat, 22 Juni 2012

TIME

Actually there is no different between,’time’’
Every tic in time is always the same
But we want to make it different
Because there are many purpose in it
Just like we want to end this year in a couple days
To start new of next year, new wishes and hopes

Actually there is no different in ‘time’
But we must make it
Have a nice happy new year
Hope all every we wish come true
By God will………………….
Bla...bla...bla....I don't how

Warung Soto Ayam Mulud

Feel The Taste of Our Soto!
So Delicious

By Hari
Jalan Pasar Cawas - Pedan
Sentul Cawas